
Hai gengs, kali ini mimin mau bercerita tentang “Kepercayaan”. Apakah teman-teman mengerti arti rasa percaya???. Kita ambil contoh disebuah team basket amatir, jika seorang pelatih sudah memberi kepercayaan ke kita sebagai penembak tiga angka maka seorang pelatih akan menyuruh anak-anak yang lain selalu memberi bola ke kita untuk menembak tiga angka. Jika tembakan pertama dan kedua gagal maka seorang pelatih pasti memakluminya tetapi jika sudah sering gagal maka seorang pelatih akan hilang kepercayaan kepada kita sebagai pemain tembak tiga angka.
Kali ini mimin akan mengangkat cerita dari seorang pemain basket tahun 90an dari bagian barat Amerika, sebut saja namanya Inksa. Ia adalah pemain dari Tim Basket sekolahnya, sudah banyak sekali piala yang dia angkat bersama tim basket sekolahnya dari piala antar sekoalh hingga piala nasioal.
Banyak sekali penghargaan yang sudah dia terima seperti pemain terbaik di sekolahnya, Final MVP, dan lain-lain. Ini semua hal yang yang membutuhkan kesabaran yang tinggi, di awal karirnya menjadi pemain basket disekolahnya ia selalu menjadi bahan ejekan temannya.
Dikarenakan Inksa memiliki badan yang kecil dan memiliki kulit hitam. Tahun 90an di Amerika rasisme sudah menjadi hal yang biasa terjadi dikarenakan sudah pasti ras kulit hitam memliki kondisi ekonomi yang lemah dan selalu dipandang sebelah mata oleh ras kulit putih.
Baca Juga : Fundamental Ilmu Paling Dasar Yang Perlu Anda Ketahui
Awal Inksa memasuki sekolah, dia sudah sering dapat perlakuan yang berbeda dari gurunya seperti selalu menjadi “Kambing Hitam”. Kalau ada yang barang yang hilang Inksa selalu menjadi tersangka hanya gara-gara dia berkulit hitam. Setelah banyak hal yang terjadi ternyata Inksa juga mengukuti excul basket yang ada disekolah mereka.
Hari pertama dia mengikuti latihan basket disekolahnya dia selalu menjadi bahan ejekan teman-temannya di panggil Negro (orang berkulit hitam), blacky, dan lain sebagainya. Pelatih mereka yang bernama Ken selalu memberi support kepada Inksa agar ia tetap mau mengikuti latihan. Pelatih Ken sudah lama memperhatikan bakat terpendam dari seorang Inksa seperti cara driblle bola, shooting, kelincahannya bisa menjadi senjata mematikan untuk menembus pertahanan lawan.
Selama latihan hampir 1 bulan bersama tim sekolahnya ia juga sering latihan sendiri untuk meningkatkan kekuatan fisiknya. Akhirnya ada tournament antar sekolah diadakan. Inksa memulai pertandingan perdananya di bangku cadangan dikarenakan teman-teman setimnya masih belum bisa menerima atau mempercayai Inksa. Quarter pertama, tim sekolah Inksa tertingal sekitar 10 point dan sebelum masuk quarter kedua pelatih Ken memberi arahan untuk memasukan Inksa ke roaster utama dan meletakan dirinya di posisi PF yang menggatur arah jalannaya bola. Sudah pasti teman-teman nya tidak menyetujui keputusan pelatih Ken.
Pelatih Ken ingin memberi Inksa kesempatan untuk membuktikan kualitas permainannya ke rekan setimnya dan pada akhirnya Inksa dimainkan dengan arahan Pelatih Ken. Quarter kedua dimulai, Inksa kesulitan beradaptasi dengan timnya begitu jgua sebaliknya pada akhirnya suasana mencair saat Inksa berhasil melakukan tembakan tiga angka yang akurat ke sisi ring musuh. Pada akhir quarter kedua, tim sekolah Inksa sudah mulai mengungguli skor sebanyak 5 point. Masuk quarter ke tiga, Inksa sudah mulai mendapatkan kepercayaan teman setimnya dengan selalu memberi Inksa bola saat ada peluang dan akhirnya quarter ke tiga selesai dengan perolehan skor yang lumayan jauh sebanyak 20 point.
Masuk quater keempat, diawal quarter ke empat tim sekolah Inksa di curangi oleh wasit, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa alhasil skor mereka tertinggal jauh. Tim sekolah Inksa meminta time out, pelatih Ken memberi semangat kepada anak asuh nya agar tetap bermain seperti strategi awal. Time out selesai pertandingan mulai berjalan ketat tim sekolah Inksa mulai melakukan perlawan dengan memanfaatkan kelincahan dan akurasi tembakan Inksa tim sekolahnya berhasil menyamai posisi yaitu dengan skor 110-110. Waktu tersisa 3 detik diakhir quarter emapt situasi sangat menegangkan karena posisi bola ada ditim musuh, Inksa yang sudah mendapat kepercayaan dari tim dan pelatihnya tidak ingin kepercayaan itu hilang.
Baca Juga : Kenali 6 Role Hero Mobile Legends
Akhirnya Inksan mulai memutar otak agar dapat memenangkan pertandingan perdananya itu. Peluit ditiup yang menandakan permainan sduah dimulai. Inksa langsung menunju ke pemain lawan yang memegang bola dan berhasil merebutnya dan langsung melakukan tembakan dari tengah lapangan dengan waktu yang tertinggal 2 detik bola menuju ke ring dan akhirnya semua orang bersorak kagum, dikarenakan Inksa melakukan tembakan yang sangat akurat walaupun dia berposisi di tengah lapangan.
Akhirnya pertandigan selesai yang di menangkan oleh ditim sekolah Inksa dan ia mendapatkan Gelar MVP of The Match. Setelah kejadian itu Inksa ditunjuk menajadi kapten ditim sekolahnya dan mulai mendapatkan kepercayaan penuh oleh teman-teman nya.